Senin, 13 Agustus 2012

Apa yang akan saya lakukan jika saya masuk MTI? Ini jawabannya

Review Bukpus TI MRI 2011, Senin 6 Agustus 2012



Acara bukpus (buka puasa) TI MRI 2011 hari Senin, 6 Agustus lalu itu sebenarnya merupakan acara mendadak. Ga mendadak juga sih, tapi waktu hari Sabtu, 4 Agustus 2012, saya dan beberapa orang lainnya terpilih menjadi pj beberapa tugas. Saya kebagian jadi pj foto angkatan. Ada issue kalo besoknya, minggu, tanggal 5 Agustus itu ga bakal ada PPAB. Maka dari itu saya pun merencanakan mengerjakan foto angkatan besok, hari Minggu. Pada malam itu, Risza dan beberapa kawan dipanggil massa MTI, ga tau litbang atau panitia lain saya lupa, yang jelas dalam sebuah forum kecil Risza mengatakan bahwa hari senin itu tidak akan ada acara PPAB, kita TI MRI 2011 malah disuruh membuat acara bukpus (buka puasa) bersama pada hari Senin itu. Saya sempat tidak percaya dengan itu karena masa sih PPAB MTI 2012 libur sampe 2 hari, kalau semangatnya ilang gimana, kita kan lagi on fire. Besoknya, hari Minggu, saya dan kawan-kawan TI MRI 2011 telah selesai melaksanakan beberapa tugas angkatan diantaranya foto angkatan, yel-yel angkatan, lagu angkatan. Sorenya, Risza mengadakan forum untuk membahas bukpus angkatan TI MRI 2011 itu. Saya sendiri tidak ikut forum tersebut karena harus print foto angkatan di Dipati Ukur. Setelah maghrib saya kembali ke kampus dan mendapat kabar bahwa buka puasa akan dilaksanakan hari Senin, 6 Agustus 2012 di rumah Baninda. Malam itu juga dilaksanakan pemilihan ka-ang atau ketua angkatan, dan Syarif Ayaturrahman keluar sebagai Ketua Angkatan TI MRI 2011 terpilih menyingkirkan 4 kandidat lainnya Luhut, Andi Dananto ganteng, Max Weber, dan Fuad Aziz. Keesokan harinya kami datang ke kampus, saya datang agak siang karena saya mengerjakan sisa-sisa tugas buku angkatan di rumah, harus diprint dulu fotonya kan. Saya datang jam 12, saya dan teman-teman mengerjakan buku angkatan dan bendera angkatan. Pukul 4 sore, kami belum lengkap semua. Maka kamu tunggu hingga pukul setengah 5. Mobilisasi dilakukan ke rumah Baninda. Sesampainya di rumah Baninda kirra-kira pukl 6 sore, kami menyegerakan berbuka bagi yang melaksanakan ibadah puasa. Kemudian kami melanjutkan dengan sholat dan istirahat. Setelah itu, ada acara nyanyi bersama melepas kepenatan dan kelelahan mengerjakan tugas-tugas PPAB MTI 2012. Acara dilanjutkan dengan games ringan, menebak nama dan NIM, barangsiapa yang benar menebak maka memperoleh kesempatan memperkenalkan diri di hadapan teman-teman TI MRI 2011. Setelah itu, acara dilanjutkan dengan acara curhat-curhat ria, mengeluarkan unek-unek dalam hati selama PPAB ini. Beberapa orang dari kami pamit pulang dan acara bukpus TI MRI 2011 selesai. 

Minggu, 05 Agustus 2012

Review Hari ke-4 PPAB MTI 2012


Review Harian PPAB MTI Hari ke 4
Pada hari kami berkumpul di GSG, interaksi dengan massa MTI. Setelah itu kami merapikan barisan. Melakukan cek spek. Ada beberapa orang dari kami tidak m,embawa spek sajadah dan menjadi masalah. Kami harus melakukan senam layang sebanyak 40 sebagai konsekuensi. Setelah itu, permasalahan sajadah tidak dibahas lagi karena menyangkut keagamaan. Kemudian, kami dimobilisasi ke ruangan PTI,  disana kami kedatangan mantan Ketua Himpunan MTI periode 2011-2012, Suryo Sasono. Dia bercerita mengenai betapa pentingnya berkegiatan di Kampus ITB, karena bila kita sudah bekerja, kita akan terjebak dalam  rutinitas yang itu-itu saja dan sulit untuk mengembangkan diri. Dia juga mengajarkan self development dan other development. Other development ini lah yang tidak bisa kita dapatkan lepasn dari bangku kuliah.
Setelah Mantan Kahim, Kahim aktif MTI pun datang. Kak Aulia Fathony memberikan sambutannya beagi kami calon MTI 2012. Dia menjelaskan beberapa hal mengenai MTI,  seperti apa budaya di dalamnya, seperti apa kekeluargaannya, dan tugas serta kewajibannya sebagai kahim. Beliau juga menjelaskan jargonnya yaitu MTI SEHAT. Setelah kahim bercerita, datanglah kakak-kakak dari Badan Pengurus Keluarga MTI 2012-2013, mereka terbagi menjadi 5 bidang kesekjenan. Pertama Sekjen Internal, kemudian Eksternal, KPM(Keprofesian dan Pengembangan Minat), Pengabdian Masyarakat, Kekretariatan. Adapun sekjen yang membantu kelima sekjen adalah sekjen supporting.
Setelah BP, giliran BPA yang mempresentasikan perkenalan mereka pada kami. Saya dapat menganalogikan bahwa massa MTI adalah sebuah pemerintahan , dengan menteri-menteri yang duduk di BP, BPA adalah DPR-nya. BPA atau badan perwakilan anggota memiliki tugas untuk mewadahi aspirasi massa MTI untuk melakukan penilaian terhadap kinerja Kahim dan BP selama masa baktinya. Intinya seperti itu. Kemudian saat amazing race kita mengunjungi pos kahim dan senator. Kahim Handy Aulia Fathony dan kakak-kakak dari Tim Senator mengajak kami bermain games komunigambar. Esensi dari permainan games itu adalah kita harus bisa seefektif mungkin memanfaatkan fasilitas yang ada walaupun dalam keterbatasan. 

Jumat, 03 Agustus 2012

Review Interaksi Ke-2 PPAB MTI 2012, 2 Agustus 2012

Review Interaksi Ke-3 PPAB MTI 2012. Jum'at, 3 Agustus 2012


Review Materi hari ketiga PPAB MTI 2012
Hari ini kami datang tepat waktu. 08.30. Kami berbaris di selasar GSG. Kami belum sigap. Kami masih gelagapan dalam hal berbaris. Danlap mengatakan angkatan kami belum satu, belum solid. Kemudian dilakukan penghitungan. Hasil penghitungan kami ada 131 orang yang hadir. Tidak memenuhi jumlah minimum kehadiran yang kami setujui di kontrak belajar. Panitia kecewa. Danlap membubarkan massa MTI dan kemudian Danlap menyusul meninggalkan GSG, interupsi kami tidak diterima. Akhirnya kami berinisiatif untuk mendatangkan teman-teman kami yang sakit. Sakit dalam arti yang belum parah. Mereka kami jemput dan kami datangkan ke tempat kami. Alhamdulillah danlap beserta massa MTI bersedia untuk melanjutkan acara PPAB ini.
Acara dilanjutkan. Dimulai dengan cek spek. Empat orang dari kami tidak membawa lengkap spek yang seharusnya kami bawa semua. Kami harus menerima konsekuensi yang diberikan danlap yaitu push-up satu seri. Namun danlap menarik ucapannya dan mengharuskan kita melakukan sikap layang selama lima kali jumlah peserta yang tidak membawa spek lengkap. Selanjutnya pengumpulan buku angkatan. Kemudian dilanjutkan dengan penngecekan metode pemulangan. Alhamdulillah tugas kami yang tertunda selama beberapa hari itu dapat kami selesaikan. Forum ditutup karena sholat Jum’at. Pukul 13.00 acara dilanjutkan dengan mobilisasi kami dari GSG ke ruang PTI. Kami akan melakukan presentasi. Presentasi dinilai oleh tim juri salah satunya Kak Hervi, Ketua Panitia PPAB MTI 2012. Yang dapat saya simpulkan adalah kami harus dengan cermat memilih objek dan subjek apa yang diangkat dalam presentasi kami. Hal itu sebagai batasan-batasan supaya arah presentasi kami tidak melenceng kemana saja. Kami juga harus dengan cermat dan bijaksana memahami pertanyaan dari audience, jangan sampai jawaban kita bagus, tapi sayangnya jawaban kita tidak menjawab pertanyaan audience. Hal yang paling esensial adalah kami harus bisa melihat sesuatu secara general dan sistematis. Setiap sub masalah yang kami sajikan harus mempunyai solusi masing-masing(sub solusi) dan kita tahu solusi yang mana untuk probel yang mana.
Sore hari kami mobilisasi ke GSG kembali. Diadakan forum.  Flownya sudah meningkat. Peserta sakit dipindahkan. Tiga hal penting dari forum tersebut adalah pertama buku angkatan, kedua pengerjaan tugas angkatan, yang ketiga danlap meminta kami memilih ketua angkatan  dan harus ada namanya esok hari. Namun kami menawarkan solusi bahwa kami meminta tenggat waktu hingga hari senin, tapi tidak menutup kemungkinan kami bisa merilis nama dari kordinator atau mungkin ketua angkatan kita.

Kamis, 02 Agustus 2012

MATRIKS SWOT PPAB MTI 2012


                                              Tugas Matriks SWOT, PPAB MTI 2012

Review Interaksi Hari Pertama Acara PPAB MTI 2012


Review Interaksi PPAB 2012. Rabu, 1 Agustus 2012
Hari ini adalah hari pertama dilaksanakannya interaksi TI-MRI 2011 dengan massa MTI selaku panitia dalam rangkaian acara PPAB MTI 2012. Kami datang terlambat. Jadwal yang ditentukan adalah pukul 07.30, namun kami datang pukul 07.35. Selain itu kami pun tidak memenuhi minimum kehadiran yang telah kami tanda tangani di dalam kontrak belajar. Jumlah kehadiran kami tadi pagi adalah 152 peserta ditambah dua peserta terlambat, dengan total 154 peserta. Lalu kami melakukan cek spek. 56 orang dari kami tidak membawa spek yang tepat diinginkan panitia. Tidak berakhir di situ, identitas kami pun diperiksa. Ternyata beberapa orang  dari kami belum menggunakan identitas tali kepang berwarna merh kuning dan hijau. Mereka yang tidak membawa spek yang salah mendapat konsekuensi yang dipikarkan kemudian. Atas dasar itu maka panitia menunjuk orang-orang menjadi PJ atas jumlah minimum kehadiran, spek, dan PJ atas segala PJ. Jika kami masih tidak melaksanakan tugas dengan baik, maka para PJ yang akan dihukum.
Materi hari ini adalah seputar tujuan hidup. Kami dimobilisasi dari GSG ke ruangan PTI untuk menyaksikan talkshow berjudul ‘A purpose driven life’ yang dibawakan oleh alumni ITB bernama Kak Rihan Daulah, Teknik Tenaga Listrik 2004. Ada 4 poin penting dalam talkshow tersebut. Pertama, ultimate goal. Ultimate goal adalah tujuan akhir kita yang sebenarnya dalam hidup ini. Ultimate goal kita andaikan adalah sebagai irisan dari 3 himpunan. Himpunan yang pertama adalah Value atau Nilai. Dalam poin ini, untuk mengetahui lebih dalam kita harus mengkaji dulu makna kedatangan kita ke dunia, mengapa, untuk apa, dari mana, dan hendak kemana kita ini. Kemudian kita harus jelas menentukan Ilah atau fokus kita. Terakhir kita harus menentukan sebuah guideline atau batchmark dari hidup kita, seorang panutan yang kita ikuti segala tingkah lakunya yang memiliki kemiripan sifat dan karakter dengan kita. Himpunan yang kedua adalah Passion. Passion adalah hal-hal yang menjadi kegemaran kita, yang kita anggap akan mudah, dan kita akan berprestasi bila kita terlibat di dalamnya. Himpunan yang ketiga adalah Challange & Opportunity. Semakin besar kita bisa membesarkan salah satu atau lebih himpunan itu, maka akan lebih besar ultimate goal yang kita dapatkan. Kemudian, cara mewujudkan ‘A purpose driven life’ itu sendiri adalah dengan siklus dari 3 step penting. Yang pertama, bagaimana kita mendefinisikan nilai-nilai yang kita miliki, sejauh mana kita mengenali diri sendiri, kemudian bagaimana kita merencanakan dan melakukan aksi. Setelah melakukan aksi, kita melakukan loop evaluasi dengan memahami kembali nilai-nilai yang kita miliki dalam aksi sebelumnya.
Kemudian kami dimobilisasi dari GSG dengan mentor-mentor kami ke tempat mentoring masing-masing. Kami diajarkan bagaimana membuat visi berdasarkan SMATC, membuat misi-misi untuk mencapai visi itu, mebuat capsul time atau timeline ketercapaian visi selama jangka waktu tertentu. Stelah itu, kami membuat matriks SWOT. Esensi dari membuat SWOT itu adalah mengetahui sejauh mana batas-batas kemampuan kita untuk mencapai segala visi dan misi-misi yang telah kita buat. Setelah isoma, kami kembali memasuki ruangan PTI. Kami diberi tugas-tugas selanjutnya. Tugas satu adalah membuat review hari ini minimum 300 kata. Yang kedua adalah membuat SWOT dan strategi. Deadline jam 11 malam ini. Kemudian menyelesaikan buku angkatan minimum 45 biodata. Membuat paper seven tools ditulis tangan maksimal 1 halaman A4 yang dikumpulkan pada interaksi kedua. Setelah itu kami dimobilisasi ke GSG, mereview kegiatan hari ini, dan mendengarkan orasi. Kemudian kami dibubarkan. Sekian review hari ini. Terima kasih

Selasa, 31 Juli 2012

Visi dan Misi Hidup


Sebuah visi menurut saya merupakan gambaran realistis yang kita capai di masa depan. Bilamana kita berbicara masa depan, lebih jauh lagi kita akan merencanakan kehidupan kita nanti setelah hidup(mati). Maka saya menyimpulkan bahwa visi haruslah berdasarkan pada ketuhanan. Di dalam hati nurani setiap manusia pastilah menginginkan sesuatu yang baik, lancar, mulus, dan sukses dalam kehidupan dunia maupun akhiratnya. Namun, seringkali nafsu mencari kesuksesan dunia lebih mendominasi. Padahal kita sama-sama mengetahui bahwa dunia hanyalah tempat persinggahan sementara, tempat “bercocok tanam” untuk kita petik hasilnya di akhirat yang merupakan awal kehidupan yang abadi kekal selama-lamanya. Selain itu, bukanlah hal mudah untuk mengejar kesuksesan dunia sekaligus akhirat. Perlu usaha lebih dan pola pikir yang benar-benar matang untuk mencapainya. Nafsu dunia, penyakit hati, ego, adalah beberapa hal yang membuat kita kesulitan kita mencapai kesuksesan yang sejati.
Tak ada gading yang tak retak, manusia tidak ada yang sempurna, baik jasmani maupun rohaninya. Hal itu sudah ditakdirkan oleh Tuhan Yang Maha Esa supaya kita selaras dalam hidup, yang kuat membantu yang lemah, yang kaya membantu yang miskin. Namun seringkali rasa egois yang menutupi mata hati kita. Saya sebagai mahasiswa merasa memiliki beban di pundak saya. Mangapa? Karena saya menyadari banyak teman-teman saya yang tidak mampu menapaki jenjang perguruan tinggi. Mereka marah, mereka kesal, tapi mereka pun menunggu saya, menunggu karya para mahasiswa yang berkesempatan menimba ilmu lebih jauh, untuk memberikan kontribusi bagi mereka sebagai rakyat Indonesia. Oleh karena itulah saya sangat bersyukur bisa menimba ilmu di ITB. Selain dengan belajar sungguh-sungguh disini, cara lain ungkapan rasa syukur saya kepada Tuhan adalah berbagi ilmu yang saya dapatkan kepada orang lain, orang yang membutuhkan ilmu yang saya dapatkan disini, orang yang bertanya-tanya mengenai apa itu kemahasiswaan di ITB, orang yang ingin mendengarkan cerita dan pengalaman-pengalaman saya hidup disini. Semoga Alloh SWT menerima ungkapan rasa syukur saya, Amin.
Dari uraian di atas saya menyimpulkan bahwa spiritualitas tidaklah harus ditunjukan lewat ibadah khusus seperti syahadat, sholat, zakat, puasa, dan naik haji. Kita harus ingat, tiga perkara yang akan kita pertanggung jawabkan setelah mati. Pertama, amal jariyah, amal sholeh kita selama di dunia. Yang kedua, ilmu yang bermanfaat, ilmu yang bisa kita dedikasikan manfaatnya untuk banyak orang. Yang ke tiga adalah do’a anak yang sholeh. Setidaknya kita memiliki bekal dengan menabung amal dan berbagi ilmu sebagai mahasiswa. Satu hal lagi yang perlu diingat, kita sebagai seorang anak yang dilahirkan ke dunia oleh orang tua mempunyai kewajiban mendo’akan orang tua. Apalah artinya sebuah ucapan do’a yang kita panjatkan kepada Alloh SWT untuk beliau-beliau dibandingkan dengan pengorbanan mereka melahirkan, mengurus, dan mendidik kita hingga kita bisa berkesempatan belajar di ITB. Nyawa pun dengan ikhlas berani beliau-beliau korbankan demi kita. Lalu apa timbal balik kita kepada beliau-beliau? Caci maki? Berbicara kasar? Acuh tak acuh? Menyakiti hati mereka?. Bukan, bukan itu yang mereka harapkan. Mereka mengaharapkan kita menjadi anak yang sholeh dan sholehah, kemudian mendo’akan mereka. Insya Alloh, kita berdo’a untuk mereka, begitu pun mereka akan mendo’akan kita. Salah satu hadits mengatakan bahwa ridho Allah adalah ridho orang tua. Marahnya Alloh adalah marahnya orang tua.  Maka untuk melancarkan urusan kita, sudah menjadi kewajiban bagi kita untuk terlebih dahulu meminta ridho orang tua supaya Alloh meridhoi pula urusan kita.
Selanjutnya, sebuah visi merupakan kebebasan substansial. Maksudnya kebebasan substansial disini adalah kita boleh sesuka hati menentukan visi kita dengan batasan-batasan tertentu. Batasan-batasan itu adalah visi tersebut harus realistis. Kedua, visi itu harus sesuai dengan kemampuan yang kita miliki. Yang ketiga, visi tersebut harus bisa kita pertanggung jawabkan. Visi yang dibuat tidak dengan keseriusan dan mengabaikan batas-batas itu justru akan mengaburkan pandangan hidup kita. Visi hidup adalah hal yang sangat esensial dan memiliki pengaruh besar di dalam hidup kita. Selain itu, jika visi hidup tidak sesuai hati nurani, pelaksanaannya pun akan sulit. Visi setiap orang memang berbeda-beda. Ada yang positif, ada pula yang negatif. Kita tidak bisa membedakan antara visi yang positif denga visi yang negatif. Contoh kasus, seseorang memiliki visi menjadi seorang anggota dewan. Kita tidak tahu itu visi positif atau negatif. Namun, cara mengetahuinya adalah dengan kita melihat misinya. Misi yang merupakan serangkaian rencana untuk mencapai visi bisa membedakan sifat visi itu. Misalnya misi orang tersebut adalah masuk partai politik, mencalonkan diri sebagai wakil rakyat, melakukan politik uang dan mengumbar janji-janji manis dalam kampanyenya untuk memperoleh suara terbanyak, kemudian terpilih sebagai anggota dewan, lalu melakukan tindakan korupsi untuk kekayaan pribadi. Hal seperti itulah yang menunjukan bahwa visi orang tersebut ingin menjadi anggota dewan adalah visi yang negatif. Berbeda cerita bila misi orang tersebut adalah masuk partai politik, berorganisasi dengan baik, membangun jaringan bisnis, mencalonkan diri sebagai wakil rakyat, berlaku apa adanya dalam kampanyenya, memberi janji yang realistis dan harapan pasti bagi rakyat, kemudian terpilih sebagai wakil rakyat dan menjalanjan dengan baik amanat yang diberikan rakyat kepadanya demi kesejahteraan rakyat.
Visi saya adalah menjadi seorang direktur perusahaan telekomunikasi di bawah usia 35 tahun. Untuk memenuhi dasar pertama, yaitu ketuhanan, alasan saya ingin menjadi direktur perusahaan telekomunikasi adalah karena pekerjaan yang saya lakukan nanti halal dan bermanfaat bagi orang banyak. Komunikasi menjadi jalan silaturahmi anatr umat. Setidaknya, saya bisa sedikit berkontribusi menghubungkan tali persaudaraan yang terputus ruang dan waktu atau mengeratkan tali silaturahmi yang sudah terikat kuat sebelumnya. Insya Alloh hal itu akan bisa menjadi bekal amal untuk saya. Menjadi direktur merupakan cita-cita saya, atas dasar kebebasan substansial, saya berkata bahwa menjadi direktur adalah realistis untuk saya karena dengan ilmu-ilmu yang saya sedang cari di ITB khususnya di jurusan TI, saya bisa menduduki kursi direktur sebuah perusahaan nantinya di bawah usia 35 tahun. Saya ingin sukses sebelum usia 35 tahun dan mapan di atas usia tersebut. Menurut saya hal itu realistis dengan usia saya sekarang yang masih 19. Lulus S1 dari ITB di usia 23. Bekerja dan  mengambil S2, kira-kira 27 tahun. Masih ada 8 tahun untuk merintis jalan menuju posisi direktur. Namun, menjadi direktur merupakan hal yang tidak mudah. Butuh kemampuan diatas rata-rata orang kebanyakan. Namun, saya yakin dengan belajar sungguh-sungguh, lulusan dengan ‘brand’ ITB bukanlah hal yang tidak mungkin saya mempunyai kemampuan menjadi seorang direktur. Yang ketiga, tanggung jawab akan visi saya. Saya yakin di program studi teknik industri akan banyak hal-hal yang saya pelajari untuk menjadi seorang manager atau direktur. Ilmu-ilmu yang saya pelajari di teknik industri sejalan dengan cita-cita saya nanti. Maka dari itu saya akan berusaha untuk mempertanggung jawabkan visi ini dalam waktu yang direncanakan.
Misi-misi saya untuk menggapai visi itu antara lain dengan bekerja keras mulai dari sekarang. Dari hal sederhan, dari hal yang kecil. Saya mulai mengatur waktu, menyelesaikan permasalahan rumit lebih dulu kemudian masalah yang mudah. Saya mengikuti kegiatan PPAB MTI 2012 dengan serius, belajar dengan sungguh-sungguh saat kuliah, mendapat nilai baik dalam ujian, belajar berorganisasi, membangun jaringan bisnis, mentoring dengan para senior yang berpengalaman di bidang industri, mempelajari pentingnya bekerja sama, menjalin hubungan kerja, mencari pengalaman kerja, mengumpulkan modal, kemudian memulai belajar berbisnis, merintis usaha dari nol dan mengembangkannya. Bilamana saya sudah diterima di perusahaan telekomunikasi, saya akan bekerja ekstra untuk mendapatkan kedudukan direktur. Tidak lupa berdo’a kepada Alloh SWT dan memohon ridho dari orang tua dalam menjalankan setiap urusan supaya dilancarkan dan diberi kemudahan. Semoga apa yang saya tuliskan di blog ini dengan sungguh-sunguh saya laksanakan sepenuh hati dengan keseriusan. Amin. Terima kasih.

Minggu, 29 Juli 2012

Review Materi Pra-interaksi PPAB MTI 2012

Pertemuan pertama ini dibagi menjadi beberapa sesi. Sesi pertama adalah forum dengan narasumber Ketua Panitia Penyelenggara PPAB MTI 2012, tes kepribadian, pembahasan dan penandatanganan kotrak belajar, pengumuman perlengkapan standard dan terakhir pembacaan tugas. Suasananya serius tapi santai. Pertemuan diawali dengan forum mengenai tujuan kami, calon MTI, untuk menjadi bagian dari massa MTI, oleh Ketua Panitia Penyelenggara PPAB MTI 2012. Bahwa tujuan sebenarnya dari PPAB MTI ini adalah untuk membentuk karakter kami calon MTI, dan menyatukan visi kami calon MTI dengan massa MTI supaya dalam perjalanannya selalu selaras. Disinggung juga mengenai tujuan MTI sendiri, yaitu menciptakan sarjana yang cakap, professional, menguasai ilmu-ilmu industri, bermoral, dan berpengabdian. Setelah itu kami melakukan tes kepribadian yang terdiri dari 37 soal. Kami harus memilih kata-kata yang sesuai dengan kepribadian kita.

Acara dilanjutkan dengan mobilisasi kami ke selasar GKU Barat dimana disana diadakan kontrak belajar antara kami, calon MTI, sebagai peserta PPAB MTI 2012 dengan massa MTI selaku panitia PPAB 2012. Berikut adalah isi dari kontrak belajar yang telah kami tandatangani
1. Peserta wajib datang tepat pada waktu pelaksanaan PPAB MTI 2012
2. Minimum kehadiran peserta setiap interaksi PPAB 2012 adalah 97% dihitung pada saat berkumpul
3. Memakai peralatan standard*(dijelaskan kemudian)
4. Wajib mengerjakan tugas dengan serius dan tepat waktu
5. Menjunjung tinggi etika
6. Wajib mendokumentasikan setiap elemen PPAB MTI 2012 baik dalam bentuk foto dan video
7. Wajib melaporkan penyakit yang diderita kepada panitia medik. Panitia tidak bertanggung jawab apabila ada hal diluar dugaan terjadi jika kami tidak melapor sebelumnya
8. Menjamin keamanan diri sendiri
9. Dilarang melakukan plagiarisme dalam bentuk apapun
10. Dilarang membawa rokok, merokok, minum-minuman keras, narkoba, dan NAPZA lainnya
11. Dilarang melalui sekretariat MTI
12. Pemberitahuan kumpul maksimal diberitahukan pada J-2
13. Jadwal harian PPAB MTI 2012 yaitu 07.30 - 16.00 setiap harinya
14. Jadwal malam PPAB MTI 2012 maksimal hingga pukul 02.00
15. Memberikan keterangan yang jelas jika hendak tidak mengikuti PPAB MTI 2012 yaitu karena alasan izin akademik dan izin keluarga diberitahukan pada panitia divisi litbang maksimal J-2 sebelum pelaksanaan
16. Adapun ijin sakit dan ijin khusus harus diberitahukan pada panitia divisi litbang maksimal J-2 sebelum pelaksanaan, disertai dengan surat dokter yang diberikan pada pertemuan interaksi berikutnya
17. Peserta yang melanggar harus siap dengan konsekuensi


Sesi selanjutnya adalah pembahasan perlengkapan standard yang harus dikenakan dan dibawa saat PPAB MTI 2012, sebagai berikut,
1. Sepatu kets
2. Celana Panjang sopan
3. Jaket ITB
4. Kaos pakaian yang sopan dan seragam satu angkatan
5. Rambut panjang melebihi bahu harap diikat
6. Tas ransel yang memadai untuk menampung seluruh perlengkapan PPAB MTI 2012
7. Alat minum 1,5 Liter dengan air untuk minum di dalamnya
8. Biskuit yang seragam satu angkatan
9. Alat ibadah
10. Makan siang dan minum
12. Buku Alat tulis
13. Ponco
14. Koran bekas minimal 2 lembar
15. Obat pribadi
16. Perlengkapan presentasi (kemeja dan dasi)
17. Name tag
18. Perlengkapan yang nyaman untuk olahraga

Setelah itu divisi litbang mengumumkan contact person bagi peserta yang akan izin tidak mengikuti PPAB MTI 2012, yaitu kepada saudara Ibrahim dengan teknis lewat telepon, tidak diperkenankan SMS

Sesi terakhir dari pra-interaksi ini yaitu pengumuman tugas. Tugas terbagi menjadi tugas individu dan kelompok, yaitu sebagai berikut.
Tugas Individu :
Tugas 1
- Membuat blog. Pada About me dituliskan nama, nim, disertai foto dan deskripsi singkat.
- Membuat arsip PPAB MTI 2012
- Deadline tugas hari Minggu, 29 Juli 2012, pukul 21.00

Tugas 2
- Membuat essay minimal 500 kata dan mempostkannya di blog
- Deadline tugas hari Selasa, 31 Juli 2012, pukul 21.00

Tugas 3
- Membuat SWOT dalam bentuk matriks, ditulis tangan di kertas A4, tiap poin dijelaskan dengan minimal1 kalimat
- Deadline tugas hari Selasa, 31 Juli 2012 saat interaksi pertama dimulai

Tugas 4
- Menuliskan Review Materi Pra-interaksi PPAB MTI 2012 di blog
- Deadline tugas hari Senin, 30 Juli 2012, pukul 00.00


Tugas 5
- Mengisi form database TI-MRI 2011 dan mengisi kelengkapan data agama, penyakit dan lain-lain

Tugas Kelompok :
Tugas 1
- Membuat Nametag yang berisi nama, nim, golongan darah, penyakit yang diderita, ukuran nama dan nim harus dua kali lebih besar daripada golongan darah dan penyakit. Kertas yang digunakan berwarna biru dengan tinta berwarna hitam. Di balik nametag tersebut merupakan puzzle yang bila disusun, menjadi peta tempat tinggal peserta PPAB MTI 2012. Tali namtag ke pinggang dan leher, harus waterproof(tahan air)
- Deadline tugas, interaksi pertama PPAB MTI 2012, Selasa, 31 Juli 2012.

Tugas 2
- Mengahafalkan nama dan nim satu angkatan, suatu saat ditest/ditanya
- Buku angkatan yang terdiri dari biodata seluruh peserta PPAB MTI 2012 dengan spesifikasi cover yang bertuliskan TI-MRI yang dianya dengan pita merah, dan border luar dianya pita kuning dan hitam. Terdiri dari kertas HVS A5 dengan 50 halaman. Cover harus waterproof.
- Deadline pengumpulan, Selasa, 31 Juli 2012 minimal sudah ada 20 biodata sesama peserta PPAB MTI 2012

Tugas 3
- Metode pemulangan peserta PPAB MTI 2012
- Deadline pengumpulan, Minggu, 29 Juli 2012 pukul 19.00

Tugas 4
- Foto Keluarga, yakni foto seluruh peserta PPAB MTI 2012
- Deadline pengumpulan, Minggu, 29 Juli 2012 pukul 20.00

Tugas hari ini, 29 Juli 2012

Membuat arsip PPAB MTI 2012

PPAB MTI 2012

Blogging : A fresh strart for something new !


Gaya Baru
Selain aksi demo ada pilihan lain yang menurut pandangan saya lebih mengena dan lebih santun, dan meminimalisasi terjadinya bentok fisik dengan aparat keamanan sehingga tidak terjadi kericuhan ataupun terjadi pertumpahan darah adalah dengan cara membudayakan dan mengembangkan kegiatan intelektual menulis. Dengan menulis kita bisa menuangkan beberapa gagasan dan bisa di baca oleh semua kalangan mulai dari tukang becak, ibu rumah tanggah bahkan sampai pejabat. Bukankah dengan demikian semakin banyak yang membacanya?
Selain itu dengan menulis adalah sarana aktualisasi diri. Bukankah dengan menjadi mahasiswa kita memiliki kelebihan ( Mohon Ma’af ) dengan rekan-rekan kita yang tidak kuliah, kita akan di cap sombong jika ilmu yang kita dapatkan tidak di bagikan ke orang lain.