Review Interaksi PPAB 2012. Rabu, 1 Agustus 2012
Hari ini adalah hari pertama dilaksanakannya interaksi
TI-MRI 2011 dengan massa MTI selaku panitia dalam rangkaian acara PPAB MTI
2012. Kami datang terlambat. Jadwal yang ditentukan adalah pukul 07.30, namun
kami datang pukul 07.35. Selain itu kami pun tidak memenuhi minimum kehadiran
yang telah kami tanda tangani di dalam kontrak belajar. Jumlah kehadiran kami
tadi pagi adalah 152 peserta ditambah dua peserta terlambat, dengan total 154
peserta. Lalu kami melakukan cek spek. 56 orang dari kami tidak membawa spek
yang tepat diinginkan panitia. Tidak berakhir di situ, identitas kami pun
diperiksa. Ternyata beberapa orang dari
kami belum menggunakan identitas tali kepang berwarna merh kuning dan hijau.
Mereka yang tidak membawa spek yang salah mendapat konsekuensi yang dipikarkan
kemudian. Atas dasar itu maka panitia menunjuk orang-orang menjadi PJ atas
jumlah minimum kehadiran, spek, dan PJ atas segala PJ. Jika kami masih tidak
melaksanakan tugas dengan baik, maka para PJ yang akan dihukum.
Materi hari ini adalah seputar tujuan hidup. Kami
dimobilisasi dari GSG ke ruangan PTI untuk menyaksikan talkshow berjudul ‘A
purpose driven life’ yang dibawakan oleh alumni ITB bernama Kak Rihan Daulah,
Teknik Tenaga Listrik 2004. Ada 4 poin penting dalam talkshow tersebut. Pertama,
ultimate goal. Ultimate goal adalah tujuan akhir kita yang sebenarnya dalam
hidup ini. Ultimate goal kita andaikan adalah sebagai irisan dari 3 himpunan.
Himpunan yang pertama adalah Value atau Nilai. Dalam poin ini, untuk mengetahui
lebih dalam kita harus mengkaji dulu makna kedatangan kita ke dunia, mengapa,
untuk apa, dari mana, dan hendak kemana kita ini. Kemudian kita harus jelas
menentukan Ilah atau fokus kita. Terakhir kita harus menentukan sebuah
guideline atau batchmark dari hidup kita, seorang panutan yang kita ikuti
segala tingkah lakunya yang memiliki kemiripan sifat dan karakter dengan kita.
Himpunan yang kedua adalah Passion. Passion adalah hal-hal yang menjadi
kegemaran kita, yang kita anggap akan mudah, dan kita akan berprestasi bila
kita terlibat di dalamnya. Himpunan yang ketiga adalah Challange &
Opportunity. Semakin besar kita bisa membesarkan salah satu atau lebih himpunan
itu, maka akan lebih besar ultimate goal yang kita dapatkan. Kemudian, cara
mewujudkan ‘A purpose driven life’ itu sendiri adalah dengan siklus dari 3 step
penting. Yang pertama, bagaimana kita mendefinisikan nilai-nilai yang kita
miliki, sejauh mana kita mengenali diri sendiri, kemudian bagaimana kita
merencanakan dan melakukan aksi. Setelah melakukan aksi, kita melakukan loop
evaluasi dengan memahami kembali nilai-nilai yang kita miliki dalam aksi
sebelumnya.
Kemudian kami dimobilisasi dari GSG dengan mentor-mentor
kami ke tempat mentoring masing-masing. Kami diajarkan bagaimana membuat visi berdasarkan
SMATC, membuat misi-misi untuk mencapai visi itu, mebuat capsul time atau
timeline ketercapaian visi selama jangka waktu tertentu. Stelah itu, kami
membuat matriks SWOT. Esensi dari membuat SWOT itu adalah mengetahui sejauh
mana batas-batas kemampuan kita untuk mencapai segala visi dan misi-misi yang
telah kita buat. Setelah isoma, kami kembali memasuki ruangan PTI. Kami diberi
tugas-tugas selanjutnya. Tugas satu adalah membuat review hari ini minimum 300
kata. Yang kedua adalah membuat SWOT dan strategi. Deadline jam 11 malam ini.
Kemudian menyelesaikan buku angkatan minimum 45 biodata. Membuat paper seven
tools ditulis tangan maksimal 1 halaman A4 yang dikumpulkan pada interaksi kedua.
Setelah itu kami dimobilisasi ke GSG, mereview kegiatan hari ini, dan
mendengarkan orasi. Kemudian kami dibubarkan. Sekian review hari ini. Terima kasih
Tidak ada komentar:
Posting Komentar